Di tengah derasnya arus informasi dan transformasi digital yang menjadi pedang bermata dua menuntut setiap individu untuk tidak hanya mampu beradaptasi, tetapi juga menguasai literasi digital yang menjadi keterampilan fundamental dan memegang peranan krusial dalam menavigasi era digital. Menyadari urgensi ini, Pandu Digital Indonesia melalui Kelas Keahlian dan Kompetensi Pemberdayaan Pandu Digital (K3PD) Bisnis Digital angkatan kedua kembali membekali peserta dengan sentuhan materi utama “Literasi Digital dan Bisnis Humanis di Era Teknologi” yang bertujuan memperkuat kompetensi para peserta tidak hanya dengan kecakapan teknis, tetapi lebih dalam lagi yaitu menanamkan pemahaman holistik bahwa kesuksesan bisnis digital bertumpu pada penguasaan literasi digital yang beretika dan berperspektif kemanusiaan.
Dalam sesi yang berlangsung dinamis selama 2 (dua) sesi pertemuan di minggu terakhir materi pembelajaran K3PD Bisnis Digital angkatan kedua, didampingi oleh Andika Renda Pribadi (Pandu Digital Indonesia) dengan latar belakang Praktisi Pendidikan, Bisnis dan Literasi Digital, para peserta diajak untuk menyelami lebih dalam bahwa kesuksesan di ranah digital tidak melulu soal kemampuan teknis dan keuntungan finansial melainkan "Bisnis yang bertahan dan dicintai pelanggan adalah bisnis yang memiliki 'jiwa', yang beroperasi dengan etika dan empati serta bagaimana membangun hubungan tulus dengan pelanggan, mendengarkan keluhan dengan empati, dan menciptakan produk atau jasa yang benar-benar menjadi solusi bagi masalah manusia. Peserta diajak memahami bahwa teknologi merupakan partner strategis untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, bukan menggantikan aspek-aspek fundamental dari interaksi dan empati dalam dunia bisnis. Menyelami lebih dalam lagi melalui pelatihan ini para peserta dibekali dengan Empat Pilar Literasi Digital (Cakap, Aman, Budaya dan Etika) yang menjadi keterampilan fundamental dalam menavigasi era digital secara aplikatif, menganalisis dampak nyata digitalisasi bagi bisnis, penguatan nilai etika dalam berinteraksi di ruang siber, penguatan kemampuan berpikir kritis melalui pendekatan CRAAP (Currency, Relevance, Authority, Accuracy, Purpose) sebagai senjata ampuh untuk menyaring informasi di tengah lautan berita bohong (hoaks) dan gangguan informasi, serta memahami bahaya jejak digital yang seringkali terabaikan dan dianggap sepele namun dapat menjadi bumerang di kemudian hari.
Tidak berhenti pada aspek bisnis dan informasi, lewat kelas dengan pendekatan intensif ini juga menyentuh isu sosial yang mengkhawatirkan: bahaya dan dampak negatif judi online. Para peserta diedukasi mengenai modus penipuan, dampak destruktif pada keuangan pribadi dan psikologis, serta bagaimana para pelaku bisnis dapat secara tidak sengaja terlibat dalam promosi terselubung. Langkah ini menunjukkan komitmen Pandu Digital Indonesia untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat secara menyeluruh.
Respon positif mengalir dari para peserta yang merasa pelatihan ini membuka wawasan baru. Wulan R, mahasiswi Politeknik PGRI Banten, mengungkapkan, “Sangat mencerahkan dan menyadarkan pentingnya literasi digital. Edukasi ini esensial dan harus terus-menerus dilakukan. Digitalisasi bukanlah ancaman, melainkan alat ampuh yang jika digunakan dengan literasi yang mumpuni dan hati nurani, dapat mengakselerasi pertumbuhan bisnis secara positif.” Sementara itu, Egy DP, mahasiswi Politeknik Jambi, berbagi kesannya, “Pelatihan ini membuka mata saya bahwa digital bukan hanya soal teknologi, tapi juga bagaimana kita menjaga nilai dan etika saat menggunakan teknologi. Materi yang disampaikan sangat jelas dan mudah dipahami.”
Pandu Digital Indonesia terus membuktikan komitmennya dalam mencerdaskan bangsa melalui literasi digital yang komprehensif. Inisiatif melalui pengembangan sayap pemberdayaan Kelas Keahlian dan Kompetensi Pemberdayaan Pandu Digital (K3PD) ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi peserta pelatihan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekosistem bisnis digital yang lebih sehat dan berkelanjutan. Melalui desain dan kemasan kurikulum program K3PD dengan pendekatan holistik yang memadukan sentuhan kompetensi dasar, kemampuan strategis dan keterampilan teknis, Pandu Digital Indonesia memposisikan diri sebagai katalis transformasi digital yang memiliki peran krusial dan bagian dalam memberikan kontribusi signifikan mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk bersaing secara kompetitif di pasar global.
Melalui semangat kolaborasi dan gotong royong, perjalanan kelas terakhir K3PD Batch 2 Tahun 2025 menutup dengan kesadaran kolektif: Literasi digital adalah senjata, etika adalah kompas, dan kemanusiaan adalah tujuannya. Inilah bekal sesungguhnya untuk memandu Indonesia menuju puncak kesuksesan digital. Mengarungi era digital bukanlah ajang perlombaan mengadopsi teknologi terbaru semata, melainkan perjalanan membangun peradaban digital yang inklusif, beretika, dan berpusat pada manusia dengan pesan utama yang mencerminkan bahwa masa depan bukan hanya tentang siapa yang paling cepat beradaptasi dengan teknologi, tetapi siapa yang tekun, semangat untuk terus tumbuh dan belajar serta mampu menggunakannya untuk menciptakan dampak yang bermakna. (aa)
Copyright 2025 Kementerian Komunikasi dan Digital