Jakarta - Di tengah lanskap bisnis yang semakin kompetitif dan pesatnya perkembangan era digital, kemampuan beradaptasi dan mengadopsi teknologi Kecerdasan Artifisial (KA) dengan sentuhan pemanfaatan yang tepat dan bijak menjadi kunci keberhasilan. Kehadiran AI tidak hanya sekadar alat bantu operasional, tetapi juga pembuka jalan bagi inovasi bisnis dalam membangun brand dan memasarkan produk. Menyadari peran krusial ini, Pandu Digital Indonesia melalui Kelas Keahlian dan Kompetensi Pemberdayaan Pandu Digital (K3PD) Bisnis Digital menggelar sesi intensif bertajuk "Integrasi dan Pemanfaatan AI for Business", dengan fokus utama pada "Pemanfaatan AI Generatif sebagai Mitra Strategis dalam Membangun Brand dan Pemasaran Produk". Pelatihan ini dirancang untuk membekali peserta dengan kemampuan strategi dan keterampilan teknis guna memanfaatkan AI generatif secara optimal, membuka peluang baru dalam persaingan ekonomi digital.
Pelatihan yang merupakan bagian integral dari materi utama K3PD Bisnis Digital ini menjadi sentuhan inovasi dan mengubah paradigma dari memandang AI sebagai alat yang rumit menjadi kawan seperjuangan yang cerdas. Peserta tidak hanya dibekali dengan pemahaman konseptual, tetapi juga keterampilan teknis yang siap diaplikasikan. Memasuki minggu keenam pelatihan dalam sesi yang berlangsung intens selama 2 (dua) pertemuan, didampingi oleh Agus Andira (Pandu Digital Utama) yang juga merupakan Koordinator Kurikulum dan Pengembangan K3PD dengan latar belakang Praktisi Bisnis, Pendidikan dan Literasi Digital, peserta diajak menyelami peran strategis AI Generatif sebagai mitra strategis dalam membangun citra merek (brand) yang kuat dan strategi pemasaran produk yang efektif. Sesi pelatihan diawali dengan memahami konsep dasar AI, tingkatan AI, cara kerja AI hingga pengenalan model AI generatif terkemuka seperti Gemini, Copilot, ChatGPT, QWEN, DeepSeek, dan Grok. Tidak berhenti di situ, pelatihan ini juga memperkenalkan Sahabat-AI, sebuah platform AI Generatif karya inovatif anak bangsa yang dirancang khusus untuk kebutuhan Indonesia sebagai langkah strategis dalam mewujudkan kedaulatan digital Indonesia yang berasaskan nilai-nilai Pancasila.
Sorotan utama dari pelatihan ini adalah sesi eksplorasi mendalam mengenai integrasi dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) secara komprehensif menyentuh 6 (enam) area fundamental dan strategis dalam membangun brand serta pemasaran produk yang terdiri dari Market Research and Analysis, Brand Strategy Development, Marketing Content Creation, Campaign Execution and Distribution, Customer Interaction and Service & Sentiment and Feedback Analysis. Kemampuan teknis peserta semakin diasah dengan penguasaan teknik prompting, yaitu seni merumuskan perintah yang efektif kepada model AI Generatif. Para peserta dibekali pemahaman mendalam mengenai cara merumuskan prompt dan ragam pendekatan formula untuk berinteraksi dengan berbagai model AI generatif untuk menyentuh 15 (lima belas) area inti dari 6 (enam) area utama fundamental membangun brand dan pemasaran produk. Peserta juga diajarkan mengenali fitur dan kemampuan utama masing-masing model, sehingga dapat memilih dan memanfaatkannya secara optimal sesuai kebutuhan bisnis. Melalui pelatihan ini, Andira juga menekankan sentuhan utama pemanfaatan AI Generatif adalah sebagai mitra strategis, bukan pengganti. Kreativitas, pemikiran kritis, strategi, empati, dan validasi akhir sangat penting untuk memastikan kualitas, etika, dan kesesuaian output dari AI sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya sentuhan kualitas input prompt yang detail, jelas dan kontekstual akan semakin baik dan relevan generasi yang akan dihasilkan dari AI Generatif, iterasi dan penyempurnaan prompt sebagai sebuah proses untuk mendapatkan hasil yang terbaik serta memanfaatkan AI Generatif secara bijak dan bertanggung jawab.
Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang sesi pelatihan. NR Agis, mahasiswa Politeknik Jambi, mengungkapkan kesannya, "Setelah mengikuti dua pertemuan materi Integrasi dan Pemanfaatan AI for Business bersama mas Agus Andira, saya mendapatkan wawasan yang sangat relevan dan aplikatif terhadap dunia bisnis masa kini. Penyampaian beliau yang komprehensif, memadukan antara sisi teknis dan praktis, sehingga mudah dipahami bahkan oleh peserta yang belum terlalu familiar dengan konsep kecerdasan buatan. Yang paling berkesan adalah pendekatan beliau yang banyak menggunakan studi kasus nyata, seperti penggunaan AI untuk identifikasi tren pasar yang sedang berkembang, analisis strategi branding, pemasaran, kekuatan, dan kelemahan kompetitor, strategi membangun persona audiens yang detail, dan membuat ide kalender konten bisnis untuk meningkatkan interaksi di media sosial. Ini membuat materi terasa sangat relevan dan langsung bisa dibayangkan penerapannya di dunia kerja atau bisnis masing-masing peserta. Pelatihan ini benar-benar membuka wawasan saya tentang bagaimana AI bukan lagi soal masa depan, tapi sudah menjadi mitra strategis bagi pelaku bisnis untuk mengambil sebuah keputusan bisnis."
Senada dengan NR Agis, Dela MD, mahasiswi Politeknik PGRI Banten, menambahkan, "Kelas pelatihan dengan materi Integrasi dan Pemanfaatan AI for Business memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai bagaimana teknologi kecerdasan buatan dapat diterapkan secara strategis dalam dunia bisnis. Materi yang disampaikan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga dilengkapi dengan contoh nyata dan aplikasi praktis yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Pelatihan ini membuka pandangan baru tentang pentingnya transformasi digital dan memberikan motivasi untuk mulai mengeksplorasi serta mengintegrasikan AI dalam proses bisnis guna meningkatkan efisiensi, inovasi, dan daya saing perusahaan."
Inisiatif Pandu Digital Indonesia ini kembali menegaskan komitmennya dalam memberdayakan sektor bisnis untuk berani beradaptasi, bersaing dan bertumbuh di era digital. Dengan menghadirkan pelatihan seperti ini, Pandu Digital Indonesia tidak hanya mentransfer pengetahuan teknis, tetapi juga membangun pondasi bagi lahirnya generasi pebisnis yang tangguh, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan. Manfaatnya jelas terasa, mulai dari peningkatan efisiensi operasional, jangkauan pasar yang lebih luas, hingga pengambilan keputusan bisnis yang lebih cerdas berbasis data. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat ekosistem digital nasional dan mencetak SDM unggul di masa depan.
Lebih dari sekadar pelatihan teknologi, kegiatan ini menekankan bagaimana AI generatif dapat diintegrasikan dalam strategi bisnis sebagai upaya menciptakan nilai tambah. Dengan memanfaatkan AI, pebisnis kini mampu melakukan riset pasar yang lebih presisi, merancang strategi brand yang lebih kokoh, menghasilkan konten pemasaran yang memikat, mengeksekusi kampanye dengan efisien, meningkatkan kualitas layanan pelanggan, hingga menganalisis sentimen pasar secara mendalam. (aa)
Copyright 2025 Kementerian Komunikasi dan Digital