Jakarta - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, dunia pendidikan dituntut untuk terus beradaptasi dengan berbagai perubahan, termasuk dalam hal kurikulum dan kebutuhan peserta didik masa kini maupun masa depan. Menjawab tantangan tersebut, sebuah inisiatif inovatif bertajuk Kelas Keahlian dan Kompetensi Pemberdayaan Pandu Digital (K3PD) hadir melalui program Kelas Strategi Mengajar. Program ini memfokuskan pada penguatan materi model dan pendekatan pembelajaran yang dirancang dengan sentuhan kompetensi dasar, kemampuan strategis, serta keterampilan teknis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keahlian dan kompetensi para pendidik dalam menyusun strategi mengajar yang efektif dan relevan dengan perkembangan zaman.
Memasuki minggu kedua pelatihan, para peserta K3PD Strategi Mengajar Batch 2 mendapatkan pendampingan dari Kartika Sulastri, seorang praktisi berpengalaman dengan latar belakang lebih dari 25 tahun di dunia pendidikan, pengajaran, manajemen bisnis, keuangan, serta aktivitas sosial kemasyarakatan. Kartika juga aktif sebagai dosen, narasumber mewakili organisasi Gradasi, dan instruktur di Forum Indonesia Menulis. Selama dua sesi pertemuan, semangat dan antusiasme peserta semakin tinggi. Mereka terinspirasi untuk mempelajari dan menerapkan strategi mengajar yang lebih adaptif dan kontekstual dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital.
Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan berbagai model dan pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan abad 21. Mulai dari model dan pendekatan pembelajaran Project Based Learning (PjBL), Problem Based Learning (PBL), Social Emotional Learning (SEL) dan Participatory Learning hingga penggunaan platform digital seperti MagicSchool AI sebagai pilihan dalam membuat dan mencari ide dari rangkaian aktivitas proses belajar mengajar. Peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan analisis sebuah kegiatan pembelajaran yang ditayangkan melalui video serta praktik langsung, sehingga mereka dapat merasakan bagaimana metode-metode ini akan bekerja di lapangan.
Antusiasme peserta terus meningkat selama dua sesi pertemuan. Salah seorang peserta, Fauzi NF, mahasiswi UIN Saizu Purwokerto, mengungkapkan kesan positifnya terhadap pelatihan ini. "Pelatihan ini sangat membuka wawasan saya dan sangat bermanfaat sekali materi yang disampaikan oleh Ibu Kartika. Ke depannya, apa yang disampaikan beliau bisa saya terapkan dan aplikasikan di dunia pendidikan," ujarnya.
Kesan serupa juga disampaikan oleh Ria A, mahasiswi IAI Sufyan Tsauri Majenang. "Kelas ini sangat berkesan untuk saya karena tidak hanya belajar mengenai model dan pendekatan pembelajaran, tapi saya juga belajar mengenal diri sendiri lebih dalam, khususnya ketika menerapkan model dan pendekatan pembelajaran Social Emotional Learning (SEL)," tuturnya.
Dengan semangat kolaboratif dan materi yang kontekstual, pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam menyiapkan pendidik yang adaptif, kompeten, dan siap menghadapi tantangan pembelajaran di era digital.
Manfaat dari program ini tidak hanya dirasakan di sektor pendidikan tetapi juga masyarakat luas. Lulusan yang lebih berkualitas akan mampu berkontribusi lebih baik dalam membangun negeri. Pelatihan ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia siap untuk melangkah maju dalam era digital melalui penguatan SDM dan peran aktif di dunia pendidikan. (aa)
Copyright 2025 Kementerian Komunikasi dan Digital